Sabtu, 04 Juli 2009

hakekat pembelajaran pendekatan individual

Hakekat Pendekatan Pembelajaran.
a.
Pendekatan dalam pembelajaran.
Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.

Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter pembelajaran. Menurut Djamarah (2005;5-9): “ada beberapa pendekatan yang diharapkan dari guru yaitu: 1) pendekatan individual, 2) pendekatan kelompok, 3) pendekatan bevariasi, 4) pendekatan edukatif.

Pendekatan individual adalah pendekatan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yang bertujuan untuk membimbing dan membantu siswa secara individual. Dalam pendekatan ini perbedaan karakter siswa merupakan hal penting yang harus diperhatikan, agar tercapainya ketuntasan dalam belajar siswa.

b. Pendekatan Pembelajaran Individual.
Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu anak mempunyai kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak untuk diakui sebagai pribadi, kebutuhan untuk dihargai dan menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan juga sebgai makhluk sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang tuanya.

Pembelajaran individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar.

Untuk mencapai hal itu, menurut Djamarah (2005;165) guru harus melakukan hal berikut ini;

1)
mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat hubungan saling percaya.
2)
membantu anak didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal.
3)
membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
4)
menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh perhatian.
5)
menanggani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan.

Ciri-ciri pendekatan individual, Syaifl bahri jamarah (2005;226)

1)
Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
2)
Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
3)
Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
4)
Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa.
Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajar mereka. Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual. Menurut Hamalik (2008;187) ada beberapa keuntungan dari pengajaran pendekatan individual yaitu:

1)
memungkin siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara penuh dan tepat,
2)
mencegah terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi kelompok,
3)
mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan,
4)
memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik, bukan kepada tuntutan-tuntutan guru,
5)
memberi peluang siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya,
6)
latihan-latihan tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat menimbulkan kebiasaan dan merasa puas dengan hasil belajar yang ada,
7)
menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru,
8)
memberi kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang lebih baik,
9)
mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi terhadap para siwa yang tergolong lamban.

Sedangkan kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai berikut dapat dilihat secara umum dan khusus.

Kelemahan secara umum.

a.
proses pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah bahan yang dihadapi dan jumlah peserta didik.
b.
Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder dalam pembelajaran.
c.
Adanya penggunaan pasangan guru dan siswa dalam manajemen kelas regular secara perorangan, sehingga terjadi kemungkinan sebagaian peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik.
d.
Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan pendekatan ini karena menuntut kesabaran dan penguasaan materi secara lebih luas dan menyeluruh.
Kelemahan secara khusus.

a.
aspek guru
1.
guru harus berwawasan luas.
2.
memiliki kreatifitas.
3.
memiliki keterampilan metodologis yang handal
4.
secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja.
b.
aspek peserta didik.
Pendekatan individual mengedepankan pada minat, bakat, motivasi, cara belajar, kecepatan daya tangkap, dan keunikan kebutuhan yang berbeda pada masing-masing peserta didik sehingga guru harus sabar dalam membimbing dan memotivasi siswa agar berpartisipasi dalam aktivitas belajar.

c.
aspek sarana dan sumber pembelajaran
Pendekatan individual memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga faslitas internet.

d.
aspek kurikulum.
Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasasn pemahaman peserta didik.

e.
aspek penilaian.
Membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh, yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait dipadukan.

f.
suasana pembelajaran.
1.
membutuhkan suasana pembelajaran yang tenang dan menyenangkan, karena guru harus mengetahui dan menghargai perbedaan pendapat anak didiknya.
2.
guru harus dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa serta mendorong siswa untuk aktif dan tidak takut salah dan berani serta terlibat sepenuhnya dalam proses belajar mengajar.

Perencanaan adalah kondisi awal dari belajar anak didik didasarkan kepada asumsi bahwa anak didik dapat belajar dengan baik dan sepenuhnya memahami materi pelajaran dengan strategi atau pendekatan yang diberikan guru. Perencanaan pendekatan individual menitikberatkan kepada strategi belajar tuntas yang menuntut penguasaan penuh dari anak didik terhadap materi yang diberikan. Perencanaan pendekatan pembelajaran individual yang menuntut ketuntasan belajar dapat dijabarkan sebagai berikut dimulai dari perumusan tujuan dan kompetensi serta standard perilaku, penetuan alat penilaian hasil belajar, penjabaran materi ke unit lebih kecil, mengembangkan prosedur koreksi dan umpan balik, dan penyusunan tes sebagai umpan balik bagi guru.

Pelaksanaan pendekatan pembelajaran individual pada pelajaran teknologi informasi dan komunikasi, terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu ; kegiatan persiapan awal, kegiatan belajar mengajar (inti), kegiatan evaluasi.

a.
Kegiatan persiapan awal.
Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, terdiri dari standard kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode dan langkah-langkah pembelajaran.

b.
Kegiatan belajar mengajar (inti).
1)
Kegiatan Pendahuluan.
a)
Memberikan apersepsi kepada siswa yaitu menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan, materi ajar, serta standard ketuntasan minimum.
2)
Kegiatan Inti.
a)
Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b)
Memberikan pertanyaan, untuk melihat tingkat penguasaan materi yang dipahami siswa.
c)
Menggunakan pendekatan individual, untuk menjelaskan kembali materi pelajaran kepada siswa yang tingkat pemahaman materinya kurang.
d)
Memberikan tugas individu dalam bentuk praktik.
e)
Memberikan tugas pengayaan terhadap siswa yang penguasaan materinya kurang.
3)
Kegiatan penutup
a)
Guru memandu untuk pengambilan kesimpulan
b)
Guru memberikan pengembangan konsep
c)
Membimbing siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran
c.
Kegiatan evaluasi.
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk melihat ketuntasan belajar siswa, apakah hasil belajar siswa tuntas atau belum tuntas. Jika belum tuntas diberikan tugas tambahan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, jika ketuntasan belajar sudah terpenuhi guru dapat mencatat dalam daftar kegiatan siswa, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi.


Sumber:

Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis). Jakarta; Rineka Cipta.

Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung; Alfabeta

Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara.

J.J. Hasibuan dan Moedjiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar